Pada kesempatan kali ini kami akan menjawab pertanyaan yaitu Sebagai guru penggerak yang menarapkan kepemimpinan pembelajaran, rencana manakah yang paling tepat untuk mewujudkan wellbeing dalam ekosistem sekolah?
Di artikel ini kamu akan menemukan berbagai kunci jawaban yang bisa kamu jadikan referensi yang diambil dari berbagai sumber terpercaya.
Pembahasan yang disajikan dengan jelas dan mudah dipahami, sehingga kamu dapat mempelajari dan memahami konsep dengan lebih baik.
Soal
Sebagai guru penggerak yang menerapkan kepemimpinan pembelajaran, rencana manakah yang paling tepat untuk mewujudkan wellbeing dalam ekosistem sekolah?
A. Menggerakan komunitas praktisi di sekolah untuk merencanakan kegiatan
B. Melakukan pengembangan diri dan rekan sejawat melalui kegiatan di kelompok kerja
C. Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat untuk meningkatkan kompetensi
D. Membuat lingkungan kelas yang aman, nyaman, menyenangkan namun tetap menantang dan relevan bagi siswa
E. Mengambil pelajaran dan mengasah keterampilan metakognitif untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
Jawaban
Membuat lingkungan kelas yang aman, nyaman, menyenangkan namun tetap menantang dan relevan bagi siswa (Jawaban D)
Pembahasan
Pembelajaran yang berorientasi pada Wellbeing atau kesejahteraan siswa dapat menciptakan ekosistem belajar yang kondusif dan menyenangkan. Dalam suasana pembelajaran yang seperti ini, siswa cenderung merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tabbodi (2015), terdapat hubungan yang positif antara tingkat kebahagiaan siswa dengan peningkatan prestasi belajar mereka.
Bahkan, beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa rasa senang sendiri sudah merupakan kunci setengah dari keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran yang mengutamakan Wellbeing harus dijadikan sebagai fungsi utama dalam dunia pendidikan.
Kesejahteraan siswa dalam konteks pembelajaran dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti penilaian mereka terhadap proses pembelajaran dan peran mereka dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran.
Indikator Wellbeing yang dijelaskan oleh Karyani, dkk (2014) meliputi aspek-aspek berikut:
- Sosial: Kesejahteraan yang berkaitan dengan kenyamanan dalam berinteraksi antarpribadi, baik dengan teman sekelas, guru, maupun anggota komunitas akademik lainnya.
- Kognitif: Kesejahteraan yang terkait dengan kemampuan kognitif siswa, seperti kemampuan memecahkan masalah, menyelesaikan tugas, dan meraih prestasi.
- Emosional: Kesejahteraan yang terkait dengan perasaan positif dan keseimbangan emosi siswa.
- Personal: Kesejahteraan yang berkaitan dengan perkembangan dan pertumbuhan pribadi siswa, seperti integritas pribadi, kemandirian, dan penemuan identitas diri.
- Fisik: Kesejahteraan yang terkait dengan kebutuhan fisik, termasuk kesehatan dan materi, seperti nutrisi yang mencukupi, kenyamanan lingkungan, dan fasilitas pendidikan yang memadai.
Sebagai fasilitator pembelajaran, guru memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan mendukung Wellbeing siswa.
Dengan menyajikan beragam metode pembelajaran dan menciptakan suasana yang kondusif, guru dapat membantu meningkatkan keberhasilan belajar siswa.